Total Tayangan Halaman

Senin, 03 September 2012

untitled

Ya Rabb,...
Hamba datang padaMu dengan penuh kepasrahan, 

Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat..

Rabb,...
Beri ketetapan hati untuk hamba..
Hati yang terbaik menurut pandanganMu..
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandangan hamba ..
Tapi hati yang telah Engkau lihat sampai menembus relung kalbunya...

Allah yang Maha Kuasa,

Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hati hamba..

Ya Allah,...
Jika mendambanya adalah kesalahan..
dan merindunya adalah kekeliruan..
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...

Jika kesempurnaannya bukan untuk hamba...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan hamba terlena dalam keindahannya...
Gantikan hamba dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia..

Namun,...
Jika kesempurnaan hamba adalah bersamanya..
Beri hamba kekuatan menentukan pilihan..
Beri hamba kesabaran dalam menjalani proses menggapainya..
Jika dia memang untuk hamba...
Jangan biarkan hamba menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu............

Semoga Kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearah Mu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...

Ya Rabb..
Beri kami kesabaran yang penuh...
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...

Aamiin...... ...

Minggu, 01 April 2012

untukmu saudaraku, murid terbaikku sepanjang masa, Adrian Ramadhan Rasyid


Adrian, sesedih apapun hati ini karena telah kau tinggalkan, aku masih bersyukur Allah masih memberikanku waktu untuk meneruskan hidup, paling tidak untuk memohon ampun atas dosa2ku sebelum aku menyusulmu, ketika melihatmu terbaring kaku diatas dipan, air mataku terus mengalir, bahkan ku tak mampu tuk mengucapkan apapun pada ayah dan ibumu...

aku hanya mampu menangis....



karena waktu itu aku rasa bumi tempatku berpijak runtuh, dan langit berubah gelap...


waktu itu aku terus berkata "gak mungkin itu kamu Ian, gak mungkin itu Ian kan?"


"kenapa bukan aku? kenapa harus dia Tuhan? kenapa Kau tidak adil?"

tapi teman2ku menyadarkanku, kalo cuma Allah SWT yang memiliki kuasa penuh untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya kembali...

dan aku akan sangat jahat terutama padamu dan diriku sendiri, bila menyia2kan apalagi membuang percuma waktu yang telah Ia berikan...

dan aku pun belajar darimu,
kematian adalah janji Allah yang pasti akan datang...

Qodarullah, ia datang kepadamu lebih cepat, dan aku harap ketika kematian datang kepadaku Allah akan mengizinkanku untuk meninggalkan ragaku dalam husnul khatimah...

aku tak bisa memberikanmu uang, mainan ataupun pelajaran seperti yang sering kuberikan dulu, karena hal2 tsb sudah tak berguna lagi untukmu,

tapi Ian, insya Allah seumur hidupku rasa sayang dan cinta dihatiku akan selalu ada untukmu, aku kan terus memohon dan berdo'a kepada Allah, Tuhanku Yang Maha Pengasih dan Penyayang, agar kelak kita bisa berkumpul, dan tersenyum di dalam surga-Nya... Amiin...

“Katakanlah : ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.“ (QS. Al-Jumu’ah [62]: 8)





Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS Al Anbiya`:35)



Sabtu, 24 Maret 2012

renungan malam....

kita seringkali mengeluh dan kufur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita; "MAKAN PAKE INI GAK ENAK" "PAKE HP INI KURANG GAUL", "LAPTOP INI UDAH KETINGGALAN ZAMAN" "PAKE BAJU INI KURANG MATCHING, "PAKE MOBIL INI KURANG PUAS", sementara diluar sana banyak orang yang terus memohon dan berusaha agar tetap hidup, hanya untuk tetap bisa bertahan hidup!! lihatlah orang yang dibawahmu dan jangan lihat orang yang diatasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah (HR Muslim) Kenikmatan yang Allah telah berikan kepada kita semua sungguh sangat luar biasa, dan sesungguhnya apabila lautan yang terhampar luas dijadikan tinta untuk menghitung nikmat Allah tentunya tidak akan mampu untuk menghitung banyaknya nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita semua, ketika kita berbicara tentang pernafasan kita, seandainya kita tidak dapat bernafas dan memerlukan alat bantu pernafasan atau semacam Oxican yang harganya berkisar Rp.21.500/Botol dan digunakan sekali pakai setara 2,5 Menit, tentunya kalau kita hitung sehari saja habis Rp.216.000 seandainya alat itu kita gunakan dari lahir tentunya kalau kita kaliakan dengan berapa banyak Umur kita sekarang mungkin kita akan tercengngang melihat hasilnya karena terlalu banyak sekali, dan ini / pernafasan kita ini Allah telah memberikanya gratis kepada kita, apakah wajar kalau Allah meminta kita untuk bersukur kepada-Nya ? dan tentunya sangat wajar sekali, itu baru sekedar pernafasan yang kita bicarakan, kita belum membicarakan Bagaimana kenikmatan mata kita ? kenikmatan telingga, alat peraba kita, Umur kita dan masih banyak kenikmatan yang Allah berikan kepada kita semua, dan itu Allah berikan kepada kita semua dengan Gratis, sekali lagi itu gratis dan Allah hanya meminta kita untuk bersukur dengan cara beribadah kepada-Nya, dan itu wajar sekali karena kita adalah ciptaanya. "fabiayyi alai rabbikuma tukadziban" (Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?) "Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan nikmat yang kamu peroleh saat ini" (Q.S At Takatsur 102: 8)

untukmu Bapak

Pak, Kau adalah orang yang ku sayangi sampai kapanpun, dulu sewaktu ku kecil kau sering mengendongku, melindungiku dari teman-teman yang nakal, membacakan ku cerita dongeng, mengajari aku membaca, mengajariku cara mengendarai sepeda dan memberikanku apapun yang ku minta (meski nggak waktu itu juga kau langsung berikan) sewaktu aku kecil sosokmu sangat gagah, bahumu tegap, rambutmu hitam legam.... ketika aku tumbuh dewasa meskipun rambut dan jenggotmu mulai memutih dan bahumu tak lagi tegap, dan gurat keriput sudah mulai terlihat jelas di wajahmu, tapi engkau masih mampu mencukupi segala kebutuhanku, masih bisa kau banting tulang untuk menafkahiku, masih jadi pendengar setia atas semua celotehanku, menyekolahkanku sampai setinggi ini, padahal engkaupun belum tentu bisa merasakan bangku sekolah yang ku duduki sekarang, semua yang telah kau lakukan dan kuberikan untukku membuatku merasa bersyukur karena telah dilahirkan sebagai anakmu, aku sangat bersyukur kau masih ada disampingku, dengan senyum yang selalu kau berikan, senyum yang terasa lebih hangat dari sinar matahari pagi... meskipun aku telah dewasa, kau tetap saja memperlakukan aku seperti anak kecil, selalu mengkritik caraku mengendarai motor yang kau anggap "seradak seruduk" mengomeliku bila aku ceroboh, menasihatiku bila aku berbuat salah, medisiplinkan aku ketika aku lalai dan malas dan selalu bilang kalau Allah menyayangimu Na... Bapak, taukah engkau? menurutku Allah menyayangiku karena satu alasan... karena engkau.... karena kasih dan sayangmu yang tulus kepadaku Pak, karena do'amu untukku ketika engkau mengadahkan kedua tanganmu kepada-Nya, karena tangis yang kudengar ketika kau shalat malam diatas sejadahmu, semua itu karenamu, karena tangis dalam shalat yang selalu kau dirikan ketika keajaiban berulangkali datang menyelamatkanku... Bapak, meskipun tak mungkin ku berikan dunia ini dan seisinya hanya untukmu, aku selalu minta kepada Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang agar Dia selalu menyayangimu, menjagamu, dan menjadikan aku sebagai anak yang berbakti kepadamu, agar ketika kelak jika kita bertemu dihadapan-Nya, aku menjadi penebus atas semua dosamu, dan mempersembahkan surga untukmu... aku janji Pak, aku tahu aku telah melakukan banyak kesalahan, aku gak akan nakal lagi... aku janji, aku akan selalu berusaha untuk jadi anak perempuan yang terbaik, untukmu, untuk ibu... Tak akan ku khianati cinta dan kepercayaanmu, aku sayang Bapak... Terima Kasih ya Allah. . . Bapak, you are the greatest gift I ever had from Allah...